Moda Transportasi Harus Utamakan Keselamatan
Anggota Komisi V DPR RI, Hamka Baco Kady (F-PG)/Foto:Runi/Iw
Keselamatan masyarakat harus diutamakan saat menggunakan moda transportasi manapun terus disuarakan Komisi V DPR RI. Pasalnya, tenggelamnya beberapa kapal penyeberangan akhir-akhir ini di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan, mengakibatkan banyak masyarakat menjadi korbannya.
Demikian diungkapkan Anggota Komisi V DPR RI Hamka Baco Kady saat rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan SAR Nasional (Basarnas), Korlantas Polri, dan Operator Sarana dan Prasarana Transportasi Nasional di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa ( 24/7/2018).
“Pemerintah perlu meningkatkan keselamatan dan keamanan di semua moda transportasi, terutama keselamatan di pelayaran baik laut, sungai, dan danau melalui penegakan hukum terhadap penggunaan kapal, sesuai standar keselamatan dan keamanan pelayaran,” tegas Hamka.
Ia pun mengisahkan banyaknya korban meninggal dunia pada kecelakaan kapal moda transportasi laut sungai, danau dan penyeberangan khusus pada tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumut, dan KMP Lestari Maju di Selayar, Sulsel.
“Banyak persoalan harus cepat diselesaikan, terlebih di dapil saya itu pak, masyarakat mencari makan menggunakan kapal koro-koro itu,” tandas politisi Partai Golkar dan dapil Sulsel itu.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi menyoroti permasalahan sertifikasi terkait dengan pelayaran, merupakan hal yang penting untuk terus dibenahi dan dilaksanakan dengan pengawasan yang seksama. Karena hal itu dapat meningkatkan keselamatan penumpang moda transportasi laut.
“Sertifikasi khusus pada moda trasnportasi kapal merupakan modal awal dari upaya penyelamatan transportasi,” kata politisi PDI-Perjuangan itu seraya mengatakan hal itu penting karena peristiwa seperti karamnya KMP Lestari Maju di perairan Selayar, Sulsel, ternyata juga tidak jelas sertifikasi kapalnya, yaitu dari kapal barang yang dibuat menjadi kapal penumpang.
Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkomitmen meningkatkan aspek keselamatan dalam pelayaran nasional sebagai evaluasi terhadap terjadinya peristiwa nahas KM Sinar Bangun dan KMP Lestari Maju. “Sebagai upaya tindak lanjut kami telah menyiapkan regulasi aspek keselamatan,” katanya. (rnm/sf)